Selamat pagi! Mari kita luangkan waktu sejenak untuk merenungkan firman Tuhan hari ini dan belajar bersama tentang bagaimana menabur benih kebaikan yang akan menghasilkan pertumbuhan yang ajaib.
Ayat Renungan: Markus 4: 26-27 – “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.”
Saat kita baru saja menanami kebun kecil kita dengan benih sayuran, cabai atau wortel, maka kita akan membiarkannya beberapa hari sampai satu minggu. Sampai akhirnya kita bisa melihat benih-benih ini mulai bertunas.
Di dalam Markus 4:26-27, Yesus mengajarkan bahwa benih yang ditanam bisa tumbuh secara misterius, bahkan saat petani sedang tidur. Setelah kita melakukan bagian kita untuk menanam, kita harus percaya bahwa Tuhan yang akan menumbuhkan. Dia yang memberi hidup dan pertumbuhan pada setiap benih yang kita tanam.
Rasul Paulus menekankan peran di dalam proses menanam di dalam 1 Korintus 3: 6-7, “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.” Dari sini, kita belajar bahwa meski kita bertanggung jawab untuk menanam dan merawat, pertumbuhan sejati berasal dari Tuhan dan kita tidak bisa menyaksikan bagaimana pertumbuhan itu terjadi karena seperti misteri.
Hal ini sama seperti dalam konteks perumpamaan tentang biji sesawi, bahwa Allah menggunakan benih-benih kecil. Lalu Ia bekerja secara ajaib dengan benih-benih kecil itu setelah ditabur di tempat yang Ia pilih.
Jadi, hari ini kita belajar bahwa kita bertanggung jawab untuk menabur benih yang Tuhan kirimkan kepada kita. Sementara Tuhan bertanggung jawab untuk memberikan pertumbuhannya.
Action: Ceritakan kepada orang lain tentang pengalaman Anda menabur kebaikan dan bagaimana Tuhan berproses melalui benih itu. Kesaksian Anda dapat menginspirasi orang lain untuk menabur kebaikan dan mempercayakan hasilnya kepada Tuhan.